Kulit acne prone bukan berarti kulit “bermasalah”, tetapi kulit yang lebih reaktif terhadap perubahan lingkungan, hormon, dan tentu saja skincare yang digunakan. Atau secara sederhana, menurut artikel alodokter acne prone skin adalah kulit yang rentan berjerawat. 

Dan, kesalahan paling umum pada pemilik acne prone skin adalah terlalu agresif merawat kulit, dengan harapan jerawat cepat hilang. Sayangnya, pendekatan ini justru sering memperburuk kondisi kulit. Agar jerawat lebih terkontrol, perawatan acne prone harus fokus pada keseimbangan, bukan sekadar mengeringkan jerawat.

Apa Itu Acne Prone Skin?

Acne prone skin adalah kondisi kulit yang mudah mengalami jerawat, baik berupa komedo, maupun jerawat inflamasi. Berdasarkan artikel halodoc Ini Penyebab Acne Prone Skin dan Cara Ampuh Mengatasinya kulit acne prone umumnya memiliki:

• Produksi sebum lebih tinggi
  
• Pori-pori yang mudah tersumbat
  
• Respons inflamasi yang lebih aktif
  
• Skin barrier yang cenderung lebih rapuh
  

Artinya, kulit ini membutuhkan perawatan yang tepat sasaran, bukan keras.

Prinsip Dasar Skincare untuk Acne Prone

Rutinitas skincare untuk acne prone seharusnya sederhana, konsisten, dan fokus pada perlindungan skin barrier. Tiga pilar utama yang tidak boleh dilewatkan adalah:

1. Pembersih Lembut
   Gunakan facial cleanser dengan pH seimbang dan bebas iritan keras. Pembersih yang terlalu kuat dapat menghilangkan minyak alami kulit secara berlebihan, memicu produksi sebum berlebih, dan akhirnya memperparah jerawat. Gunakan gentle cleanser dengan minim busa yang bisa mengangkat kotoran secara sempurna tapi tetap lembut di kulit.
   
2. Pelembap Tetap Wajib
   Banyak orang dengan acne prone menghindari pelembap karena takut jerawat makin parah. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa kulit berjerawat yang tidak dilembapkan justru menghasilkan lebih banyak minyak sebagai kompensasi. Pilih pelembap bertekstur ringan, non-comedogenic, dan mendukung barrier kulit. Selain itu, pelembab dengan kandungan Salicylic Acid, Tea Tree Oil, dan Sulfur bisa menjadi pelembab untuk lawan jerawat.
   
3. Sunscreen Setiap Pagi
   Paparan UV dapat memperparah peradangan jerawat dan meningkatkan risiko bekas jerawat menghitam. Sunscreen bukan opsional, apalagi untuk kulit berminyak dan berjerawat. Kamu bisa pilih sunscreen khusus kulit berjerawat.
   

Apakah AHA Cream Bisa Digunakan untuk Acne Prone?

AHA cream bisa digunakan untuk acne prone, namun dengan syarat. Pada acne prone skin, AHA dapat membantu mengurangi komedo dan memperbaiki tekstur kulit yang tidak merata. Namun, penggunaan AHA cream pada acne prone harus memperhatikan beberapa hal penting:

• Jerawat ringan hingga sedang
  
• Komedo tertutup atau tekstur kulit kasar
  
• Bekas jerawat dangkal dan kulit kusam
  
• Kulit tidak sedang iritasi atau meradang berat
  

Dalam kondisi ini, AHA cream membantu proses eksfoliasi yang lebih merata dan lembut dibanding scrub fisik. Namun, masalah akan muncul ketika AHA digunakan terlalu sering atau dalam kondisi skin barrier sedang lemah. Over-exfoliation dapat meningkatkan TEWL (kehilangan air dari kulit), menyebabkan kulit perih, kemerahan, dan jerawat inflamasi semakin parah). Karena itu, AHA cream bukan skincare harian untuk semua acne prone skin. Namun gunakan ketika jerawat sudah ringan. 

Cara Aman Menggunakan AHA Cream pada Acne Prone

Selain AHA, acne prone skin umumnya lebih stabil jika didukung dengan kandungan seperti Niacinamide (menenangkan dan mengontrol sebum), Ceramide (memperkuat skin barrier), Zinc, atau centella asiatica (mendukung peradangan ringan)

Acne prone bukan soal seberapa keras produk bekerja, tetapi seberapa cerdas penggunaannya. AHA cream bisa digunakan untuk acne prone, asalkan dipakai dengan frekuensi tepat dan kondisi kulit mendukung.  Namun, jika masih ragu untuk menggunakan AHA Cream pada acne prone skin, kamu bisa konsultasi ke Skin Expert Theraskin atau hubungi langsung di Official Marketplace Theraskin , Theraskin Kosmetika.